Aturan Berkendara Berdasarkan Kacamata Agama

Pentingnya membangun kesadaran tentang cara berkendara yang nyaman tentu sudah sering disosialisasikan bahkan oleh pihak kepolisian sekalipun. Tindak tegas berupa sangsi penilangan rupanya belum memberikan efek jera bagi para pelaku pelanggaran. Hal inilah yang mengundang Astra Honda Motor (AHM) untuk melakukan upaya pendekatan yang berbeda dalam mengentaskan persoalan ini.

Dilansir dari Sindonews.com pada hari Kamis 10 Januari 2019 lalu, Yayasan AHM bekerja sama dengan tim akademisi UIN Sunan Ampel Surabaya dalam meluncurkan buku fiqih yang memuat taat aturan dalam berkendara dari sudut pandang agama Islam.

Sejumlah poin yang tertera di dalamnya memuat terbagi dalam dua bagian yang mana bagian pertamanya membahas tuntutan menaati peraturan lalu lintas, kewajiban menggunakan atribut yang mendukung safety riding, larangan melanggar lalu lintas, hingga kejahatan dalam berkendara.

Pada bagian keduanya juga ditautkan tema Meraih Surga dari Balik Kemudi yang mana di dalamnya berisikan topik tentang adab di jalan raya, kumpulan doa perjalanan, tadarus, hingga rasa nasionalisme saat berada di jalanan. Buku ini dikemas sedemikian rupa dengan karikatur dan slogan yang atraktif agar menarik untuk dibaca.

Peluncuran buku ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran menilik dari perspektif religius seorang Muslim untuk menaati sejumlah peraturan yang telah ditetapkan dalam berlalu lintas. Tentunya peluncuran ini menjadi gebrakan baru untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terutama bagi umat Muslim yang merupakan mayoritas di negara ini. Berkendara bukan lagi menjadi hubungan antar manusia saja, melainkan manusia terhadap Yang Maha Kuasa