Mengendarai motor matic memang sekilas jauh lebih mudah dibandingkan dengan motor ‘laki’ atau sport dan motor bebek. Jika di kedua motor tersebut, kelincahan tangan memainkan gas dan handle salah satu rem juga kaki untuk memindah-masukkan gigi persneling, motor matic tinggal gas saja. Meski demikian, bukan berarti tak ada risiko sama sekali di balik kemudahan mengendarai motor matic. Sebagai motor yang dirancang tanpa gigi persneling, motor matic akan langsung ‘bablas’ jika di gas maupun saat remnya blong. Lain halnya dengan motor sport dan bebek yang mesinnya bisa membantu menahan laju di turunan. Nah, agar berkendara motor matic di turunan dengan aman, berikut adalah tips agar rem motor matic tak blong di turunan.
Tips penting tersebut, tak laian adalah buka-tutup rem depan dan belakang secara bergantian. Hal ini dimaksudkan agar rem depan dan belakang sama-sama bisa bernafas alias tidak panas. Teknik pengereman yang demikian tadi, dilandasi pertimbangan bahwa pada kerusakan rem pada motor matic bisa disebabkan oleh panasnya kampas rem.
Saat kodisi jalan menurun, hindari mengeram secara bersamaan antara rem depan dan belakang pada motor matic. Hal ini lantaran rem justru berpotensi blong saat ditekan terlalu lama. Secara teknis, saat rem terus ditekan, maka kampas akan panas, sehingga voksitas dari oli akan berkurang. Kondisi ini menyebabkan oli mencair yang lambat laut akan membuat ngepolos.
Sementara itu, jika daya cengkram rem dirasa sudah menginggit, sebaiknya Anda memilih untuk berhenti dahulu untuk mengembalikan temperatur dan viktositas oli pada rem.
Teknik lain yang perlu dikuasai dalam pengereman dengan motor matic adalah lebih ‘memainkan’ rem belakang dari pada rem depan. Hal ini mengingat pada rem depan ada potensi roda belakang terangkat. (y)