[caption id="attachment_58324" align="aligncenter" width="848"] Manometer being used to gauge air conditioning pressure in auto vehicle[/caption]
AC merupakan salah satu fitur yang disematkan pada mobil untuk menunjang kenyamanan saat berada dalam kabin. Namun, jika freon yang berfungsi sebagai pendingin udara mulai habis, tentunya hal ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan para penumpang sepanjang perjalanan.
Freon yang habis umumnya akan diikuti oleh beberapa ciri atau tanda. Salah satunya yang paling mudah dideteksi adalah suhu udara yang dirasa tidak dingin sama sekali meski telah diatur pada suhu terdingin.
Apabila Anda mendengar suara ketukan dari ruang mesin, bisa saja itu disebabkan magnetic clutch yang terus terhubung selama AC dinyalakan. Hal ini disebabkan ketiadaan freon membuat udara dalam selang dikompresi sehingga magnetic clutch terus menyala. Menilik dari sifat freon yang padat, maka hal ini mampu menambah tekanan pada pressure switch yang mampu memutus magnetic clutch.
Pemilik mobil bisa melakukan dengan pemeriksaan freon dengan membuka kap mobil dan menengok bagian sight glass. Sight class merupakan kaca bulat transparan yang berfungsi untuk melihat sirkulasi freon yang letaknya berada pada dryer/ filter freon. Apabila freon telah habis, pada bagian kacanya tidak tampak gelembung atau cairan yang mengalir saat AC dinyalakan. Selain itu, dalam kondisi tersebut selang low pressure AC juga nampak tidak berembun.
Freon yang habis biasanya disebabkan oleh kebocoran pada salah satu komponen dan sambungan. Oleh karena itu, penting untuk melakukan servis AC setahun sekali untuk mendeteksi indikasi kebocoran.