Mengulik 2 Petarung Skutik Pertama di Indonesia

Tak dipungkiri lagi jika pasar skuter matik alias skutik dalam beberapa tahun belakangan ini di Indonesia kian tinggi. Merujuk pada data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI wholesales sepeda motor dari per Mei 2021 mencapai 521.424 unit. Dari angka tersebut, sebesar 366.717 unit di antaranya merupakan motor matik. Mengikuti permintaan pasar yang tinggi, pabrikan motor pun berlomba-lomba menggelontorkan skutik terbaik. Namun, ingatkah Anda jika di awal kemunculannya hanya ada 2 nama skutik di negeri ini, yaitu Yamaha Mio dan Honda Vario. Marketing-motor.id akan mengajak Anda mengulik 2 petarung skutik pertama di Indonesia itu.

Honda boleh jadi kini mendominasi pasar skutik, tetapi awalnya, Yamaha adalah pioner di pasar ini. Dengan mengusung brand ‘Mio’ tampil percaya diri melenggangkan produk yang benar-benar baru dalam sejarah kendaraan roda dua, terutama di Indonesia. Mengandalkan gas yang tinggal ‘tarik’ tanpa kopling tanpa persneling, Mio bisa langsung melaju. Bentuknya pun unik imut cocok untuk perempuan.

Kiprah itu diawali pada 2003 silam. Tak butuh waktu lama, penjualan produk perdananya itu meledak di pasaran. Yamaha Mio pun mencatatkan sejarah produksi ke-20 juta oleh Yamaha Indonesia pada 21 April 2011, tepat Hari Kartini.

Tak ingin ketinggalan dair Yamaha, Honda pun mengeluarkan inovasi sejenis yang kemudian dikeluarkan dengan nama Honda Vario. Hadir perdana pada 2006, Honda Vario tampil sedikit lebih panjang daripada Honda Mio yang berbodi kecil, tetapi padat. Vario pun terus mendapat pembaharuan di tahun-tahun berikutnya bahkan masih eksis hingga kini.

Baik Yamaha Mio maupun Honda Vario memiliki penggemarnya sendiri-sendiri. Keduanya tampil semakin mutakhir dengan renovasi baik dari sisi bodi maupun dapur pacu hingga di seri terbarunya yang masih keluar hingga 2021 ini. Anda juga penggemar kedua skutik ini atau salah satunya? (y)

Tag: Mengulik 2 Petarung Skutik Pertama di Indonesia, Honda Vario, Yamaha Mio, skutik, skuter matik, motor matik, Hari Kartini, marketing-motor.id